Minggu, 02 Oktober 2011

pengetahuan

Ajaran agama Yahudi sebenarnya bersumberkan dua pokok:

1. Kitab Taurat. Kitab yang kita akui dan mengandung wahyu yang dibawa oleh Nabi Musa.

Ada kelompok kaum Yahudi yang menolak Talmud, dan tetap berpegang teguh kepada kitab Taurat saja (Perjanjian Lama yang sekarang). Mereka ini disebut golongan ‘Karaiyah’, kelompok yang sepanjang sejarahnya paling dibenci dan menjadi korban kedzaliman para pendeta Yahudi orthodoks.

2. Kitab Talmud. (bahasa Ibrani: תלמוד)

Jauh sebelum pena-pena para intelektual dan sejarawan dunia menggores, Al Qur’an dan Sunnah telah memaparkan bukti-bukti yang menjelaskan bahwa para rabbi Yahudi telah mengubah dan menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang sangat murah.

Bahkan, mereka telah membuat sebuah kitab sendiri yang sangat jauh dari akal sehat sebagai tandingan bagi kitab Taurat. Itulah kitab Talmud, sebuah “buku hitam” Israel yang paling berbahaya bagi manusia dan kemanusiaan secara keseluruhan.

Erubin 2b (edisi Soncino) yang mengingatkan kepada kaum Yahudi. “Wahai anakku, hendaklah engkau lebih mengutamakan fatwa para Ahli Kitab Talmud, dari pada ayat-ayat Taurat.

Para pendeta Talmud mengklaim, sebagian dari isi Kitab Talmud merupakan himpunan dari ajaran yang disampaikan oleh Nabi Musa a.s. secara lisan.

Nabi Isa a.s. sendiri mengutuk tradisi ‘mishnah’ (Talmud awal), termasuk mereka yang mengajarkannya (para hachom Yahudi dan kaum Farisi), karena isi Kitab Talmud seluruhnya menyimpang, bahkan bertentangan dengan Kitab Taurat.

Terhadap tradisi ‘mishnah’ itu para pendeta Yahudi menambah sebuah kitab lagi yang mereka sebut ‘Gemarah’ (kitab “tafsir” dari para pendeta). Tradisi ‘mishnah’ yang kemudian dibukukan bersama dengan “Gemarah’, itulah yang disebut Talmud.

Ada dua buah versi Kitab Talmud, yaitu ‘Talmud Jerusalem’ dan ‘Talmud Babilonia’. ‘Talmud Babilonia’ adalah kitab yang paling otoritatif.

Kaum Kristen, karena ketidak-pahamannya, hingga dewasa ini menyangka Perjanjian Lama merupakan kitab tertinggi bagi agama Yahudi. Sangkaan itu keliru. Para pendeta Farisi mengajarkan, doktrin dan fatwa yang berasal dari para rabbi (guru agama), lebih tinggi kedudukannya daripada wahyu yang datang dari Tuhan.


#Kitab Talmud dan tingkah laku Zionis israel#

Kitab Talmud adalah kitab suci yang terpenting bagi kaum Yahudi, bahkan lebih penting daripada Kitab Taurat.

Kitab Talmud bukan saja menjadi sumber dalam penetapan hukum agama, tetapi juga menjadi ideologi, prinsip, serta arahan bagi perumusan kebijakan negara dan pemerintah Israel, dan menjadi pandangan hidup orang Yahudi pada umumnya. Itu pula sebabnya mengapa Israel disebut sebagai Negara yang rasis, chauvinistik, theokratik, konservatif, dan sangat dogmatik.

Namun Talmud merupakan manifesto yang paling berbahaya kepada perikemanusiaan. Ia lebih berbahaya daripada buku Mein Kampf, karya Hitler.

Ia menggariskan penghancuran total semua agama dan peradaban yang ada di dunia, demi terciptanya sebuah masyarakat zionis internasional.

Seorang ilmuwan terkenal dalam bidang kebudayaan Ibrani dan kajian tentang Talmud, Joseph Barcley, menyatakan, “…. Sebagian teks yang ada dalam Talmud adalah ekstrim, sebagiannya lagi menjijikkan, dan sebagiannya lagi berisi kekufuran….”

Sebagian dari yang terkandung di dalam kitab Talmud; Israel bertanya kepada Tuhan, “mengapa Engkau ciptakan makhluk selain bangsa pilihanMu?” Tuhan menjawab, “Supaya kamu menaiki belakang mereka, menghisap darah mereka, membakar mereka yang baik, mencemari yang suci dan menghancurkan segala yang dibangunkan.”

Pelaksanaan ajaran Talmud tentang keunggulan kaum Yahudi yang didasarkan pada ajaran kebencian itu telah menyebabkan penderitaan yang tak terperikan terhadap orang lain sepanjang sejarah ummat manusia, khususnya di tanah Palestina sampai dengan saat ini.

Ajaran itu telah dijadikan dalih untuk membenarkan pembantaian secara massal penduduk sipil Arab-Palestina. Kitab Talmud menetapkan bahwa semua orang yang bukan-Yahudi disebut “goyyim”, artinya sama dengan binatang, derajat mereka di bawah derajat manusia.

Menurut ajaran mereka, Ras Yahudi adalah “ummat pilihan”, satu-satunya ras yang mengklaim diri sebagai keturunan langsung dari Nabi Adam a.s.

Allohu a'lam bish shawab.
— bersama Thufail Na'im Ar'Syahid, Ajeng Salma, Muslimah Penjaga Perbatasan, Sumayyah Qonita Ayatunnisa, Qaulan Sadieda, Haniina El-Jannah, Sitti Zubaidah DaCha, Andhika Alex Dinasty, شعر ابي نواس, Irma Manaf, Iyan Altar, Rizuan Rahman, Dewi Anggraeni, Dirtha Yhm, Usman Indiyani, Zangkung Nabila Cayang, Al Faarisah Al Mulatstsamah, Jaka Lelana Perindu Surga, Shiro Kosmos Jannaholic Hellphobia, Eetha Priyanti, Allyah Karrem, Reny Fallujah, Zahid Tasikistany, dan Ummu Ruhban.